·
Definisi Akhlak
khlaq secara etimologi
merupakan bentuk jamak dari khulq artinya perangai, tabiat, pekerti.
Sedang secara terminologi akhlak adalah kemampuan /kondisi jiwa yang merupakan
sumber dari segala kegiatanmanusia yang dilakukan secara spontan tanpa pemikiran.
·
Pengertian Etika, Moral, Dan Susila
Pengertian Etika
Etika adalah aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan
oleh akal manusia.
Pengertian Moral
moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap
aktivitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah.
Jika dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bahwa orang tersebut bermoral, maka
yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah lakunya baik.
Pengertian Susila
Susila berarti sopan beradab,
baik budi bahasanya. Dengan demikian kesusilaan lebih mengacu pada upaya
membimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan dan memasyarakatkan hidup yang
sesuai dengan norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Kesusilaan
menggambarkan keadaan di mana orang selalu menerapkan nilai-nilai yang
dipandang baik.
·
Persamaan antara Etika, Moral,
dan Susila
Dilihat dari fungsi dan
peranannya dapat dikatakan bahwa etika, moral, susila, dan akhlak adalah sama,
yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia
untuk ditentukan baik buruknya. Kesemuanya sama-sama menghendaki masyarakat
yang damai, baik, teratur dan berbudi luhur sehingga tercipta masyarakat yang
sejahtera lahiriyah dan bathiniyah.
·
Perbedaan antara Etika, Moral, dan susila
Perbedaan antara etika,
moral, susila dengan akhlak terletak pada sumber yang dijadikan
pijakan untuk menilai baik dan buruk. Dalam etika, penilaian baik/buruk
berdasarkan pendapat akal. Dalam moral dan susila didasarkan atas kebiasaan
umum yang berlaku di masyarakat. Sedangkan pada akhlak ukuran yang digunakan
untuk menentukan baik dan buruk adalah Al-ur'an dan Hadits.
·
Definisi Tasawuf,
sumber-sumbernya serta mamfaatnya.
Definisi tasawuf
Tasawuf
merupakan salah satu bidang studi Islam dimana di dalamnya mengandung
ajaran-ajaran tentang kehidupan keruhanian, kebersihan jiwa, cara- cara
membersihkannya dari berbagai penyakit hati, godaan nafsu, kehidupan duniawi,
cara- cara mendekatkan diri kepada Allah sehingga sampai kepada pengenalan hati
yang dalam akan Allah. Sedangkan sufi adalah orang yang menjalankan tasawuf.
Sumber-Sumber tasawuf
1. Al-Qur’an
2. Hadits
3. Sahabat
4. Para Ulama
·
Mamfaat mempelajari ilmu tasawuf
Untuk
membersihkan hati agar sampai kepada ma’rifat akan terhadap Allah Ta’ala
sebagai ma’rifat yang sempurna untuk keselamatan di akhirat dan mendapat
keridhaan Allah Ta’ala dan mendapatkan kebahagiaan abadi.
·
Mamfaat mempelajari Akhlak Tasawuf
Manfaat
mempelajari akhlak tasawwuf, kita bisa mengetahui perbuatan yang baik dan
perbuatan yang buruk, sehingga bisa mengarah kita pada kehidupan yang bahagia
di dunia dan diakhirat.
·
Mahabbah
Dalam
kajian tasawuf, mahabbah (cinta) berarti mencintai Allah dan mengandung arti
patuh kepada-Nya dan membenci sikap yang melawan kepada-Nya, mengosongkan hati
dari segala-galanya kecuali Allah SWT serta menyerahkan seluruh diri kepada-Nya.
Kaum
Sufi menganggap mahabbah sebagai modal utama sekaligus mauhibah dari Allah Swt,
untuk menuju kejenjang ahwâl yang lebih tinggi.
·
Tingkatan Muhabbah
1. Cinta biasa, yaitu selalu
mengingat Tuhan dengan zikir, senantiasa menyebut nama-nama Allah dan
memperoleh kesenangan dalm berdialog dengan Tuhan.
2. Cinta orang siddiq,
yaitu orang yang kenal kepada Tuhan, pada kebesaran-Nya tabir yang memsahkan
diri seseorang dari Tuhan dan denagn demikian dapat melihat rahasia-rahasia
pada Tuhan
3. Cinta orang ‘arif, yaitu
mengetahui betul Tuhan, yang dilihat dan yang dirasa bukan lagi cinta, tetapi
diri yang dicintai. Akhirnya sifat-sifat yang dicintai masuk ke dalam ciri yang
mencintai.
·
Kiat mengapai Muhabbah Allah Swt.
1. Membaca Al-Qur’an dengan
mencerna dan memahami kandungan dan maksudnya.
2. Melakukan shalat sunnah
peyerta shalat fardhu.
3. melanggengkan dzikrullah
dalam segala kondisi;
4. Lebih mendahulukan apa yang
dicintai Allah daripada cinta hawa nafsunya walau hal itu amat berat.
5. Menghayati sifat dan asma
Allah,
6. Bersaksi dan mengakui
kebaikan Allah, anugerah dan segala nikmatNya; baik yang jelas atau yang
tersamar.
7. kekhusyu’an hati secara
keseluruhan di hadapan Allah.
8. Menyendiri dan menyepi -saat
Allah turun ke langi bumi- untuk bermunajat kepadaNya, membaca kalamNya,
menghadap sepenuh hati dan sopan dalam beribadah di hadapanNya..
9. Suka berkumpul dengan para
pendamba mahabbah yang jujur, hingga dapat memetik ucapan baik mereka.
10. Menjauhi segala faktor yang
menghalangi hati dengan Allah.
·
Maqamat dan hal
Pengertian Muqamat
Muqamat berarti tahapan,
tingkatan, atau kedudukan. Jadi, maqamat adalah tahapan rohani yang ditempuh
oleh para pengamal tasawuf untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ada beberapa
tingkatan dalam maqam yaitu:
Tobat
Orang yang
menempuh jalan sufi terlebih dahulu harus bertobat dari dosa, yang dilakukan
oleh anggota badan, maupun yang tersembunyi di dalam hati.
wara’,
Wara’
yaitu meninggalkan segala sesuatu yang syubhat, yaitu segala sesuatu yang yang
diragukan hukumnya, tidak jelas halal-haramnya, dan meninggalkan segala sesuatu
yang tidak berguna.
Zuhud
Zuhud
yaitu mengosongkan hati dari cinta terhadap dunia dan menjalani hidup untuk
beribadah kepada Allah SWT, serta mengosongkan hati dari selain Allah SWT dan
memusatkan hati kepada cinta-Nya.
Faqir
Faqir yaitu
menjalani hidup dengan kesadaran bahwa ia hanya membutuhkan Allah SWT.
Sabar
Sabar
yaitu sabar dalam menjalani perintah, sabar dalam meninggalkan larangan, sabar
dalam menghadapi kesulitan, dan sabar atas ni’mah yang dilimpahkan oleh Allah
SWT kepadanya.
Tawakal
Tawakal yaitu menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah
SWT, tidak bergantung kepada selain-Nya, dan tidak pula kepada amal
perbuatannya (nafsunya).
Rida
Rida yaitu menerima dengan senang hati segala sesuatu yang
ditakdirkan oleh Allah SWT dan menyadari bahwa ketentuan-Nya lebih baik daripada
keinginannya.
·
Pengertian Hal / ahwal
Ahwal adalah bentuk jamak dari ‘hal’ yang
biasanya diartikan sebagai keadaan mental (mental states) yang dialami oleh
para sufi di sela-sela perjalanan spiritualnya. “ahwal” sering diperoleh secara
spontan sebagai hadiah dari Tuhan. Lebih lanjut kaum sufi mengatakan
bahwa hal adalah anugerah
·
Macam-macam hal
Muraqabah, Secara etimologi muraqabah
berarti menjaga atau mengamati tujuan.
Khauf, Al-khauf adalah suatu sikap
mental merasa takut kepada Allah karena kurang sempurna pengabdiannya atau rasa
takut dan khawatir jangan sampai Allah merasa tidak senang kepadanya.
Raja’, raja’ adalah sikap optimis
dalam memperoleh karunia dan nikmat Allah SWT yang disediakan bagi hambaNya
yang saleh dan dalam dirinya timbul rasa optimis yang besar untuk melakukan
berbagai amal terpuji dan menjauhi perbuatan yang buruk dan keji.
Syauq, Syauq bermakna lepasnya
jiwa dan bergeloranya cinta.
Mahabbah, Cinta (mahabbah) adalah
pijakan atau dasar bagi kemuliaan hal. Seperti halnya taubat yang menjadi dasar
bagi kemuliaan maqam.
Tuma’ninah, Secara bahasa tuma’ninah berarti tenang dan tentram.
Musyahadah, Dalam perspektif tasawuf musyahadah berarti
melihat Tuhan dengan mata hati, tanpa keraguan sedikitpun, bagaikan melihat
dengan mata kepala.
Yaqin, Al-yaqin berarti perpaduan antara pengetahuan
yang luas serta mendalam dan rasa cinta serta rindu yang mendalam pula sehingga
tertanamlah dalam jiwanya perjumpaan secara langsung dengan Tuhannya.
·
Tariqat
tarekat
adalah beramal dengan syariat Islam secara azimah (memilih yang berat walau ada
yang ringan, seperti rokok ada yang berpendapat haram dan makruh, maka lebih
memilih yang haram) dengan mengerjakan semua perintah baik yang wajib atau
sunah; meninggalkan larangan baik yang haram atau makruh bahkan menjauhi
hal-hal yang mubah (boleh secara syariat) yang sia-sia (tidak bernilai manfaat;
minimal manfaat duniawiah) yang semuanya ini dengan bimbingan dari seorang
mursyid/guru guna menunjukan jalan yang aman dan selamat untuk menuju Allah
(ma’rifatullah)
0 komentar:
Posting Komentar