TERORIS MEMBAJAK ISLAM
Menurut saya, buku ini sangat sesuai jika dijadikan sebagai
bahan bacaan kita selaku mahasiswa, yahh… gak mesti mahasiswa sih, siapa aja
juga oke kok. Bagi yang hobi membaca ayo masukan buku ini kedalam daftar buku
yang ingin kalian baca. Lumayan toh buat nambah-nambah ilmu dan wawasan kita.
Teroris membajak Islam, dari judulnya memang agak sedikit
miris sih. Tapi tenang aman kok hehe Isi buku isi menjelaskan serta meluruskan
jihad sesat Imam samudra & kelompok islam radikal. Eh sebelumnya pada tau
belum siapa itu Imam Samudra. Oke de, Imam samudra itu adalah salah-satu
tersangka yang terlibat pada kasus pemboman Bali, selain itu Imam samudra juga
dilaporkan terlibat dalam pengeboman gereja di Riau pada tahun 2000. Iman
samudra ini sangat menguasai computer. Dia memperlihatkan keahliannya dalam
penipuan kartu kredit melalui internet dalam bukunya. Dia juga menganjurkan
agar umat muslim untuk mengembangkan keahlian dalam bidang ini dan
menggunakannya untuk melawan non muslim.
Pada
tanggal 26 November 2002. Imam samudra ditangkap saat dia akan naik kapal feri
menuju Sumatra. Imam samudra di bawa ke pengadilan di Denpasar dan didakwa atas
keterlibatannya dalam pemboman di Bali. Para jaksa penuntut meminta hukuman
mati untuknya pada juli 2003. Setelah berbulan-bulan sidang, akhirnya imam
samudra dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan dijatuhi hukuman mati pada
September 2003… Huftt begitulah secuil mengenai Jihad sesat imam samudra yang
mengatasnamakan agama sebagai pembenar dari apa yang dia lakukan.
Bagi
sebagian besar umat islam, idiom ‘islam shalih likulli zaman wa makan’’ (Islam
selaras dengan masa dan tempat), adalah sesuatu yang niscaya. Karena sejak
diturunkan islam memang telah didesain sebagi agama paripurna, yang tidak akan
pernah ketinggalan dengan perkembangan zaman.
Persoalannya,
sejauhmana pemeluk islam mampu merekonstruksi dan mengaktualisasikan ajaran
islam sesuai semangat zaman modern sehingga tidak lapuk dimakan usia dan waktu.
Ini memang tantagan tidak kecil, mengingat perkembangan zaman yang demikian
pesat menuntut setiap orang terus berkompetisi.
Namun demikian,
memaksakan diri untuk mengamalkann ajaran islam yang kelewatt batas ditengah
arus zaman modern ini, juga bukan solusi permasalahan. Justru ia akan
menimbulkan persoalan baru. Pemahaman terhadap islam yang hitam putih, ketat,
dan parsial, menyebabkan praktek islam menjadi diselewengkan. Contoh jelas
pemaksaan itu adalah bagaimana Imam samudra dann kelompok islam radikal
jaringannya secara demonstrative dan keji ‘memamerkan’ penerapan syariat islam
yang salah dan sempit.
Atas
nama jihad, imam samudra dan kelompoknya melakukan pemboman di bali tahun 2002.
Ratusan korban tak berdosa pun berjatuhan. Padahal jihad sejatinya bertujuan
sangat mulia, yakni untuk kesejahteraan
dan kedamaian umat manusia. Imam
samudra dengan amat telanjang telah membajak islam untuk kepentingan dan
keuntungan kelompok diri-nya serta kalangan islam radikal. Baginya, selain kaum
muslimin adalah kafir yang patut diperangi. Ini jelas pemahan yang kelitru.
Islam sangat mengutuk pembunuhan, sebaliknya, amat menghargai kehidupan. Satu
nyawa dalam islam setara dengan banyak nyawa manusia. Pemahaman salah dan
merugikan wajah islam ini harus diluruskan agar tidak makin banyak korban. Buku
ini mengulas tuntas paham sesat imam samudra dan jaringan kelompok islam
radikal lainnya sebagai upaya pelurusan
tersebut. J
sumber : Muhammad, Hassan, Haniff. 2007. 'Teroris Membajak Islam ( Meluruskan jihad sesat imam samudra dan kelompok Islam Radikal)'. Jakarta : Grafindo
0 komentar:
Posting Komentar