1.
Apakah
cinta itu sebelum pernikahan atau sesudahnya?..
Seringkali
para remaja banyak perbedaan dalam tema cinta: apakah cinta itu sebelum menikah
atau cinta lahir setelah menikah?..
Diantara
mereka mengatakan: Pernikahan adalah dibangun atas nama cinta, bagaikan satu
syarat dalam dasar kesuksesan. Dan tidak didapati atau didasarkan sebab yang
lain.
Diantara
mereka ada yang berpendapat: sesungguhnya cinta lahir secara alami setelah
penikahan, dan ini adalah jalan yang
benar dalam pertumbuhan dan perkembangan cinta.
Dan
yang mengherankan bahwa pendukung pendapat pertama adalah mereka yakin bahwa
kebahagiaan tidak akan terwujud kecuali hanya dengan cinta, tekadang mereka
sukses dalam masa pertama, akan tetapi dengan cepat akan berakhir atau
kegagalan dan mempertanyakan perasaan cinta sebelumnya:
Dimanakah
cinta yang kita sebelumnya?..
Hilang kemana cinta yang
dulu itu? ..
Dimanakah cinta itu
bersembunyi ? ..
Jawabnya menurut
peneliti:
Dalam sebuah penelitian
terbaru, jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan diatas adalah:
Bahwa pernikahan yang dibangun atas
nama cinta kebanyakan mengalami kegagalan, dan cinta yang bersifat turun
tumurun adalah yang memiliki kesempatan besar dalam meraih kesuksesan.
Menurut salah-satu penelitian yang
dilakukan di Mesir menyebutkan bahwa sekitar 75% pernikahan yang dibangun atas
nama cinta mengalami kegagalan dan perceraian, dan 96%dari pernikahan turun
menurun mewujudkan kesuksesan yang cemerlang.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di
Negara Francis bahwa sekitar 85% dari pernikahan yang dibangun atas nama cinta
saja mengalami perceraian.
Oleh sebab itu dari semua yang
disebutkan peneliti bahwa kecacatan (kebiasaan buruk) itu muncul dengan jelas setelah
menjalani hari-hari yang indah dan waktu yang mengesankan, yang tidak
berdasarkan akal sehat dan perlahan, bahkan sandarannya hanya berdasarkan
emosional belaka.
Disebutkan dalam penelitian feminis
Amerika menyebutkan, bahwa usia pernikahan atas nama cinta belaka tidak akan
berjalan lebih dari tiga tahun.
Dari setiap kejadian dalam kehidupan
kita, bahwa cinta sebelum pernikahan merupakan musibah. Pengorbanan yang kamu
lakukan untuk kelanggegan cinta, tidak membuatmu bahagia dalam
mempertahankannya dan ketika cinta itu melemah, maka seorang suami tiba-tiba
menikah lagi dengan wanita lain tanpa sepengetahuannya!!
Begitu banyak ditemukan istri yang berbeda
dengan sifat sebelum mereka menikah, apakah itu kikir, akhlaknya jelek, tidak
teguh pendirian, menginginkan perceraian dan ingin menikah dengan yang lain,
apakah cinta itu seperti uap lalu bersembunyi, ataukah seperti tamu yang datang
lalu pergi?.. dan yang terpenting adalah bahwa dia berbeda dengan sekarang
ini!!
Banyak juga para suami mendapatkan
istri yang menginginkan sesuatu, apakah ingin melanjutkan pendidikan, bekerja,
atau mengharapkan keluarganya ditanggung suaminya, lalu lahir pertanyaan:
kemanakah cinta kita itu menghilang? ..
Mari kita tanyakan pada diri kita
sendiri, agar kita mendapatkan jawaban yang sempurna, pertanyaan pada diri kita
sendiri, agar kita mendapatkan jawaban yang sempurna, pertanyaan pada diri kita
sendiri sebagai berikut:
v Apakah cinta ini dibangun
atas nama cinta belaka atau karena tanggung jawab? . .
v Apakah cinta ini
dibangun atas nama cinta belaka atau karena kekuatan untuk menanggung bersama
dan hidup rukun? ..
v Apakah cinta ini
dibangun atas nama cinta belaka atau karena akal sehat dan keselarasan diri?..
v Apakah cinta ini
dibangun atas nama cinta belaka atau karena kecukupan materi dan kemasyarakatan?
..
v Apakah cinta ini
dibangun atas nama cinta belaka atau karena saling menghormati dan ambisi
bersama? ..
Semogga dengan jawaban dari pertanyaan diatas
bisa mengetahui target dalam pernikahan dan kehidupan kita. Rahasia dari
kesuksesan, dan dari sana kita bisa
memahami pentingnya cinta dalam kesuksesan ini, maka pernikahan adalah
kehidupan remaja untuk masa depan mereka yang dijanjikan, yang dibangun
dengan akal sehat dan hati, untuk meraih kenikmatan cintta dan kasih sayang diatas
jalur Rabbani…
"SEMOGA BERMAMFAAT"^_^
SUMBER : Madhi, Jamal. 2009. "Fiqh Cinta". Al bayan: SOLO
v